Senjata Zaman Dulu – Senapan Lee-Enfield dikenal sebagai salah satu senjata paling ikonik dalam sejarah militer dunia. Reputasinya dibangun atas dasar ketahanan, kecepatan, dan akurasi tinggi.
Nama “Lee-Enfield” berasal dari dua sumber. “Lee” diambil dari James Paris Lee, penemu sistem magazen internal. “Enfield” berasal dari Royal Small Arms Factory Enfield, pabrik tempat senapan ini dibuat di Inggris.
Versi awalnya, Lee-Metford, muncul pada tahun 1888. Namun, larasnya cepat aus saat menggunakan amunisi baru yang lebih panas. Karena itu, Inggris memperkenalkan Lee-Enfield pada tahun 1895.
Sejak itu, senapan ini menjadi andalan tentara Inggris dan negara-negara Persemakmuran selama lebih dari 60 tahun.
Desain yang Revolusioner
Lee-Enfield menggunakan sistem bolt-action, yaitu mekanisme manual dengan tuas pengunci di bagian belakang laras. Desain ini memungkinkan pengisian peluru dengan sangat cepat.
Banyak senapan sejenis memaksa penembak melepaskan pandangan dari sasaran. Lee-Enfield tidak. Mekanismenya lebih halus sehingga penembak dapat tetap fokus saat menembak berulang kali.
Kapasitas magazennya juga besar. Senjata ini bisa menampung 10 peluru, dua kali lipat dibanding senapan bolt-action lain seperti Mauser Jerman atau Springfield Amerika.
Larasnya panjang dan berat, memberi stabilitas saat menembak jarak jauh. Banyak prajurit Inggris mampu mengenai sasaran hingga jarak 800 meter.
Varian dan Evolusi
Sepanjang sejarahnya, Lee-Enfield mengalami banyak pengembangan. Beberapa model terkenalnya antara lain:
- SMLE Mk I (1903)
Dikenal sebagai “Short Magazine Lee-Enfield”. Versi ini memiliki laras lebih pendek agar lebih mudah digunakan di berbagai medan perang. - SMLE Mk III (1907)
Varian paling populer. Dilengkapi bayonet panjang dan sight lebih akurat. Produksinya masif selama Perang Dunia I. - No. 4 Mk I (1941)
Digunakan pada Perang Dunia II. Lebih berat namun akurasinya meningkat. Versi ini disukai penembak jitu. - No. 5 Mk I “Jungle Carbine” (1944)
Varian ringan untuk perang di daerah tropis seperti Burma dan Malaya. Mudah digunakan di hutan lebat. - Ishapore 2A dan 2A1 (1960-an, India)
Diproduksi dengan amunisi NATO kaliber 7,62 mm. India masih memakainya bahkan setelah negara lain beralih ke senapan semi-otomatis.
Peran di Medan Perang
Lee-Enfield menjadi tulang punggung pasukan Inggris selama Perang Dunia I. Jutaan unit digunakan di parit-parit Eropa oleh Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Senjata ini dikenal karena kecepatan tembaknya. Prajurit Inggris melatih teknik “Mad Minute”, yaitu menembakkan hingga 30 peluru per menit dengan akurasi tinggi.
Pada Perang Dunia II, varian No. 4 Mk I menjadi senapan utama Sekutu. Lee-Enfield digunakan di berbagai medan: Eropa, Afrika, hingga Asia.
Bahkan setelah perang, banyak negara tetap menggunakannya. Senjata ini hadir dalam konflik Korea, Timur Tengah, hingga Konfrontasi Indonesia–Malaysia.
Ketahanan dan Akurasi
Lee-Enfield terkenal tangguh di segala kondisi. Di padang pasir Afrika, di hujan tropis Asia, bahkan di salju Eropa, senjata ini tetap dapat diandalkan.
Bautnya kuat dan mampu menahan tekanan tinggi dari peluru .303 British. Sistem penguncinya juga kokoh dan aman, bahkan setelah ribuan kali digunakan.
Akurasi Lee-Enfield termasuk terbaik di kelasnya. Varian No. 4 Mk I (T) menjadi favorit penembak jitu. Dilengkapi teleskop dan disesuaikan secara khusus untuk menembak sasaran jarak jauh.
Warisan Budaya dan Simbolisme
Lee-Enfield bukan sekadar senjata perang. Ia juga simbol semangat dan disiplin pasukan Inggris.
Senjata ini sering muncul dalam film perang klasik seperti 1917, Zulu, dan The Bridge on the River Kwai. Penampilannya yang khas membuatnya mudah dikenali.
Di kalangan kolektor, Lee-Enfield masih sangat dicari. Banyak unit tua masih berfungsi sempurna hingga kini. Keandalan dan kualitas logamnya menjadi bukti keunggulan teknik Inggris di masa itu.
Bahkan dalam parade militer di India dan negara-negara Persemakmuran, Lee-Enfield masih digunakan sebagai penghormatan kepada sejarah panjangnya.
Perbandingan dengan Senjata Lain
Dibandingkan senapan bolt-action lain, Lee-Enfield memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.
Keunggulan:
- Kapasitas magazen lebih besar (10 peluru).
- Mekanisme pengisian lebih cepat.
- Ergonomis dan nyaman digunakan.
Kekurangan:
- Lebih kompleks dalam perawatan.
- Sedikit kurang akurat pada jarak ekstrem dibanding Mauser 98.
Namun keseimbangan antara kecepatan, daya tahan, dan kekuatan tembakan menjadikannya senjata serbaguna terbaik pada masanya.
Pengaruh Global
Lee-Enfield diproduksi tidak hanya di Inggris, tapi juga di Kanada, Australia, dan India. Produksi masif ini menjadikannya senjata global.
Setelah era perang, banyak negara berkembang masih menggunakannya karena biaya rendah dan daya tahan tinggi.
Beberapa bahkan memodifikasinya menjadi senapan berburu atau latihan militer. Hingga kini, Lee-Enfield tetap dianggap sebagai salah satu senapan bolt-action paling sukses yang pernah dibuat.
Penutup: Warisan dari Masa Keemasan
Lee-Enfield adalah simbol kemajuan teknologi militer dan ketekunan manusia. Senjata ini tidak hanya memenangkan pertempuran, tetapi juga membentuk sejarah dunia.
Lebih dari satu abad kemudian, namanya masih hidup di hati para penggemar sejarah dan penembak olahraga. Setiap kali bautnya dikokang, terdengar gema masa lalu—gema para prajurit yang pernah berjuang dengan senjata ini di tangan.
Lee-Enfield bukan hanya karya teknik, tetapi juga warisan keberanian, ketepatan, dan semangat pantang menyerah.
